Rajawaliutaranews Purwakarta-Pendidikan merupakan gerbang utama untuk mencari ilmu,agar setelah lulus di sekolah bisa melanjutkan ke jenjang berikutnya. Selain untuk mendapatkan pengetahuan juga bisa menambah wawasan.Namun sangat disayangkan sekali ketika mendengar masih ada saja oknum guru yang memperlakukan anak didiknya dengan cara kekerasan.
Seperti yang di alami oleh IM siswa kelas 8 SMP 1 Babakan Cikao, Kabupaten Purwakarta. Selain mendapatkan kekerasan dengan cara pemukulan, IM kelas 8 tersebut juga mendapatkan ancaman dari beberapa oknum guru dengan mengancam tidak akan di berikan nilai serta di duga di ancam tidak naik kelas.
Drs. Haerudin Syam.M.Pd selaku kepala sekolah SMPN 1 Babakan Cikao Kecamatan Babakan Cikao saat di konfirmasi media di kantor nya menuturkan, agar anaknya di suruh datang ke sekolah bersama orangtuanya dan insyaallah saya akan menjamin bahwa anak tersebut di pastikan lulus di sekolah SMPN 1 Babakan Cikao Ujarnya Senin (15/04)."
Menurut Dian Rahayu selaku orang tua didik IM saat di konfirmasi di rumahnya memaparkan kalau IM itu anak yang baik menurut saya, namun kenapa pada saat anak saya IM di kasih soal lantas anak saya mengisi soalnya salah, tiba tiba anak saya IM langsung di pukul pundaknya oleh oknum guru berinisial MS yang merupakan guru bahasa indonesia sebanyak dua kali, Selain mendapatkan kekerasan dengan cara pemukulan, IM kelas 8 tersebut juga mendapatkan ancaman dari para oknum guru dengan mengancam tidak akan di berikan nilai serta di duga di ancam tidak naik kelas, hal tersebut juga di utarakan oleh oknum guru penjas yakni Ibu YY, tutur Dian.
Timbulnya persoalan tersebut di picu dari adanya pinjaman buku paket dari pihak sekolah untuk belajar, sedangkan satu buku paket tersebut di baca oleh dua orang siswa, nah IM anak saya sendiri tidak pernah di kasih pinjem buku paket itu, jadinya pas ada test soal, jelas saja anak saya pada saat ngisi soal salah, tapi kenapa ujung ujungnya malah kena perlakuan kasar dari oknum guru MS", jelas Dian.
Selain itu,pernyataan yang sangat memukul serta tidak memberikan cermin sama sekali terhadap dunia pendidikan bahwa oknum kepala sekolah terdahulu pernah mengutarakan bahwa jika pada jam pelajaran bahasa indonesia serta pelajaran yang lain nya tidak mengikuti kegiatan belajar mengajar, maka anak saya IM akan di pindahkan sekolahnya.
Hal tersebut pernah di tuangkan dalam surat pernyataan yang di suruh oleh oknum Kepala sekolah yang saat ini sudah pindah tugaskan ke sekolah lain.
Team - IWO INDONESIA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar